Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Baru Rp 75.000 Banyak Diburu, Apa Keistimewaannya Menurut Kolektor?

Kompas.com - 18/08/2020, 19:23 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menerbitkan uang baru pecahan Rp 75.000 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia.

Rupiah seri khusus ini berbentuk uang kertas, berbeda dengan edisi khusus HUT ke-25 RI dan HUT ke-50 RI yang berbentuk koin.

Berdasarkan situs resmi BI, dijelaskan penerbitan uang Rp 75.000 tahun emisi 2020 sebagai wujud ungkapan syukur dan berbagai kebahagiaan kepada rakyat Indonesia.

Uang kertas pecahan Rp 75.000 ini juga disebut sebagai uang peringatan kemerdekaan 75 tahun RI. Uang dicetak terbatas, yakni 75 juta lembar.

Uang edisi khusus ini pun memperoleh respons yang positif dari masyarakat, bahkan jadwal penukaran uang hingga bulan depan sudah penuh.

Misalnya, jadwal penukaran uang di Kantor Pusat Bank Indonesia, MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang sudah penuh hingga 3 September mendatang. 

Apa keistimewaan uang seri khusus HUT ke-75 RI ini?

Keistimewaan uang Rp 75.000

Melihat fenomena ini, Kompas.com pun berbincang dengan seorang kolektor uang kuno asal Solo bernama Aliung, Selasa (18/8/2020).

Menurut Aliung, sebagian orang memang memburu uang-uang edisi khusus atau dengan nomor cantik.

"Sebagian kolektor memang memburu uang bernomor seri cantik. Itu memiliki harga lebih ya," jelas Aliung.

Baca juga: Begini Cara Bedakan Uang Rupiah Rp 75.000 Asli atau Palsu

Sementara, dalam uang khusus HUT ke-75 Indonesia ini, menurut Aliung ada keistimewaan lain, yaitu desain uang itu sendiri.

"Keistimewaannya sudah di dalam uangnya sendiri, seperti yang dilihat tampak belakangnya bergambar berbagai macam baju adat Indonesia," ujar dia.

Namun, Aliung berpendapat bahwa uang tersebut tidak dapat dikatakan langka karena jumlah cetakannya yang banyak.

"Menurut saya, uang ini tidak bisa dikatakan langka. Mengingat cetakannya yg banyak," katanya.

Arti angka 75

Uang pecahan baru Rp 75.000 ini memiliki sejumlah karakteristik yang dapat dilihat dan berbeda dari uang-uang lainnya.

Diketahui, nominal uang Rp 75.000 pada angka "75" dicetak lebih besar dibandingkan angka nol.

Meski begitu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, menyampaikan desain uang Rp 75.000 tidak berkaitan dengan redenominasi.

Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya.

Dia menyampaikan penulisan angka 75 dibuat besar dengan tujuan penekanan pada HUT ke-75 RI.

Dian Kandipi, salah satu warga Kota Jayapura, yang telah memperoleh uang pecahan Rp 75.000 yang merupakan edisi khusus HUT RI ke-75, Jayapura, Papua, Selasa (18/8/2020)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Dian Kandipi, salah satu warga Kota Jayapura, yang telah memperoleh uang pecahan Rp 75.000 yang merupakan edisi khusus HUT RI ke-75, Jayapura, Papua, Selasa (18/8/2020)

Ciri-ciri

Uang kertas pecahan Rp 75.000 memiliki ciri unik dari sisi muka dan dari sisi belakang.

Muka

  • Memiliki gambar utama Pahlawan Nasional D. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta
  • Pada dua logo bunga dengan cap BI akan berubah warna dan memiliki efek gerak dinamis, apabila dilihat dari sudut pandang berbeda
  • Pada tulisan "Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah", gambar pahlawan, nominal uang, dan garis bantu pembacaan nominal uang, jika diraba akan terasa kasar
  • Logo BI akan terlihat berwarna jika diterawang
  • Hasil cetak yang memendar apabila dilihat dengan sinar ultraviolet

Belakang

  • Gambar anak Indonesia dengan pakaian adat daerah
  • Nomor seri yang meliputi 3 huruf dan 6 angka
  • Pada gambar anak Indonesia, gambar peta Indonesia, dan tulisan di bagian bawah uang memiliki hasil cetak yang terasa kasar apabila diraba
  • Logo BI akan terlihat berwarna jika diterawang
  • Nomor seri, tulisan NKRI, nominal uang akan memendar jika dilihat dengan sinar ultraviolet.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Makna Uang Rp 75.000 Spesial HUT ke-75 RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com